4 Pengaruh Kualitas Moulding Plastik yang Tidak Banyak Orang Tahu

Kemunculan beragam produk-produk polimer dengan harga terjangkau kontan saja langsung menjadi primadona masyarakat. Selain murah, daya tahannya yang lama juga turut menjadikan material ini disukai. Namun apa saja yang menjadi pengaruh kualitas moulding plastik dari pabriknya? Ikuti ulasan berikut.

Faktor-faktor pengaruh kualitas moulding plastik

1. Kualitas bahan baku yang dipakai

Hal pertama yang menjadi pengaruh kualitas moulding plastik ialah mutu material dasar produk. Terdapat beberapa macam bahan baku yang kerap dipakai untuk pembuatan produk plastik seperti: polipropilena, ABS, polikarbonat, polistirena, dan lain-lain.

Material tersebut merupakan jenis-jenis resin yang kerap dipakai pada saat proses injeksi molding. Tetapi pada dasarnya kualitas ke semua bahan tersebut sama dan tidak ada jaminan mereka akan menjadi produk dengan mutu terbaik. Hal tersebut dikarenakan setiap material memiliki karakteristiknya sendiri.

Kelebihan dan kekurangan masing-masing itulah yang menyebabkan pabrik harus memilahnya menjadi produk-produk yang paling sesuai dengan sifat yang dimiliki. Sebagai contoh plastik HDPE merupakan bahan yang pas dipakai untuk pembuatan botol plastik, mainan, hingga tempat makan.

Sedangkan untuk polikarbonat lebih cocok digunakan memproduksi produk-produk tahan banting seperti pembatas hingga panel konstruksi. Jadi jika pabrik ingin membuat produk berkualitas tinggi, maka mereka harus pandai menentukan material apa yang paling sesuai untuk memproduksinya.

Selain itu pabrik juga harus benar-benar melihat prosedur pengaplikasian sesuai petunjuk yang tertera.

2. Ketebalan permukaan produk plastik

Injection molding dapat dibuat menjadi berbagai macam produk kebutuhan sehari-hari. Sehubungan dengan hal tersebut maka tebal dinding produk merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan.

Tebal tipisnya barang akan menentukan tingkat keberhasilan pada saat proses injeksi dilakukan. Biasanya semakin tebal dan kokoh produk maka kualitasnya dinilai semakin baik. Umumnya ketebalan produk yang dihasilkan mencapai antara 2-4mm tergantung kebutuhan.

3. Penyelesaian permukaan produk

Proses finishing juga turut andil dalam menentukan pengaruh kualitas moulding plastik. Terdapat beberapa ragam cara untuk memoles produk demi meningkatkan mutunya. Proses tersebut mencakup: semi-gloss, mate, stone-like, hingga shiny. Selain menentukan kegunaan produk, finishing juga mampu meningkatkan tampilannya menjadi lebih estetik.

4. Ketepatan desain cetakan yang digunakan

Pabrik harus berhati-hati dalam membuat cetakan produk injeksinya. Pasalnya mold tersebut berperan besar dalam kesuksesan hasil akhir produk. Jika cetakan produk tidak benar atau kurang halus, maka barang yang dihasilkan dari mold itu pun tidak akan maksimal.

Untuk mengurangi risiko kesalahan produksi dalam skala besar, pabrik biasanya melakukan serangkaian uji coba termasuk pengujian cetakannya.

Pengaruh kualitas moulding plastik tentu tidak serta merta dikarenakan oleh mutu material yang digunakan. Peran eksternal seperti kondisi mesin serta hal lain selama proses produksi juga berdampak besar pada kadar kualitas produk. Sehingga dibutuhkan tenaga ahli untuk mengoperasikan mesin demi hasil cetakan produk terbaik dan sesuai standar.